Mengenal Tradisi Masyarakat Lokal Desa Lamalera di NTT Berburu Ikan Paus
Lamalera adalah sebuah desa kecil yang terletak di selatan Pulau Lembata (peta lama menyebutnya sebagai Pulau Lomblen), Kecamatan Wulandoni Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur. Dalam peta dunia, Desa Lamalera berada di sekitar 23,5 Bujur Timur dan 8,30 Lintang Selatan. Hampir sebagian masyarakat Desa Lamalera berprofesi sebagai nelayan. Hal ini di sebabkan tidak mungkin adanya kegiatan bercocok tanam di daerah tersebut karena iklim yang tidak cocok untuk tanaman seperti padi, jagung dan lain sebagainya. Apalagi ditambah dengan relief tanah yang berbatu batu. Hampir seluruh tanah di desa ini merupakan bebatuan.
Orang Lamalera menjadikan laut sebagai lahan untuk mencari nafkah. Mereka turun ke laut untuk mencari dan berburu ikan. Tradisi ini telah diwariskan secara turun temurun sejak berabad-abad lalu. Sebagai nelayan, masyarakat Desa Lamalera mempunyai ciri khas yang berbeda dan sangat langka dengan masyrakat nelayan pada umumnya. Hal ini dikarenakan masyarakat Lamalera dalam mencari dan berburu ikan di lautan lebih mengkhususkan pada menangkap ikan-ikan besar dan yang paling lebih diutamakan adalah ikan paus.
Tradisi berburu ikan paus desa Lamalera |
Karena itu tidak heran jika Desa Lamalera sudah terkenal hingga penjuru dunia. Yang terbukti dengan banyaknya turis baik domestik maupun mancanegara datang khusus ke Lamalera untuk menyaksikan sendiri kegiatan orang Lamalera dalam berburu ikan paus. Akan tetapi hal langka ini tidak bisa kita saksikan setiap hari seperti halnya seorang nelayan pergi memancing ikan di laut tetapi jika kita “beruntung” maka kita akan disuguhkan suatu atraksi perburuan dan penangkapan ikan raksasa ini oleh orang Lamalera.
Atraksi perburuan Ikan Paus dilakukan hanya mempergunakan peralatan tradisional seperti Peledang (perahu kayu tanpa mesin) dan tempuling (tombak yang ujungnya terkait yang terbuat dari baja) yang dipergunakan untuk menikam ikan paus.
Sebelum berburu didahului dengan seremonial adat Tobo nama Fata (ritus penyelesaian masalah suku dan tuan tanah sebelum berburu paus), ritus le Gerek di batu paus oleh tuan tanah suku Langowujo yang dilakukan pada tanggal 29 April setiap tahun.
Dan pada tangal 01 Mei setiap tahun dilanjutkan dengan Misa Leva dengan tradisi agama katolik untuk memohon restu kepada Tuhan atas musim Leva yang akan terjadi mulai Tanggal 02 Mei s/d 30 September setiap tahun.
Miss Leva |
Tradisi penangkapan ikan paus (Leva Nuang) berlangsung dari tanggal 02 Mei sampai dengan 31 Oktober setiap tahun. Persiapan ritual dimulai tanggal 29 April dengan dilaksanakan ritual “ Tobu Neme Vate “ atau ritus antara nelayan dan tuan tanah di Batu Paus. Pada tanggal 01 Mei dilaksungkan misa Pembukaan Leva (melaut).
Dari berbagai sumber.