Salah Satu Keajaiban Dunia Dibuat Dari Telur?
Candi yang pernah menjadi salah satu Keajaiaban Dunia ini memang tidak akan ada habisnya untuk dibahas. Apalagi candi ini terletak di negara kita sendiri.
Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini merupakan candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus monumen Buddha terbesar di dunia. Candi Borobudur dibangun pada masa Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra pada tahun 824 Masehi, 300 tahun sebelum Angkor Wat dibangun di Kamboja, dan 400 tahun sebelum katedral-katedral agung dibangun di Eropa.
 |
| Candi Borobudur |
Nama Borobudur
Nama Borobudur pertama kali ditulis dalam buku Sejarah Pulau Jawa karya Sir Thomas Raffles. Raffles menulis monumen bernama Borobudur. J.G de Casparis memperkirakan bahwa “Bhumi Sambhara Bhudhara” yang berarti “Bukit himpunan kebajikan sepuluh tingkatan boddhisattwa” dalam bahasa Sansekerta adalah nama asli Borobudur. Sebagian sejarawan menyatakan bahwa nama Borobudur berasal dari bahasa Sansekerta, “Vihara Buddha Uhr” yang berarti “Biara Budha di bukit”.
Baca Juga : Tujuh Jenis Sepatu Untuk Mendukung Penampilanmu
Bangunan Candi
Arsitektur Buddha terbesar kedua di dunia setelah Angkor Wat ini tersusun dari 55.000 m3 batu, yang terdiri dari 2 juta potongan batu-batuan. Luas bangunan Candi Borobudur adalah 15.129 m2. Dinding-dinding candi dihiasi oleh relief-relief yang dirangkai menjadi sebuah cerita. Arca di seluruh bangunan candi berjumlah 504 buah.
Misteri Pembuatan Candi Borobudur
Borobudur adalah salah satu bangunan buatan manusia yang paling menakjubkan . Meskipun usia Borobudur udah sekitar 1.200 tahun, namun candi ini masih berdiri kokoh. Cara bagaimana candi ini bisa dibangun dan berdiri kokoh hingga saat ini masih menjadi sebuah misteri. Misteri itu menimbulkan spekulasi tersendiri di kalangan masyarakat. Ada yang bilang bahwa candi ini dibangun dengan bantuan jin atau makhluk gaib.
Ribuan batu membentuk Candi Borobudur yang megah dan kokoh sehingga bisa bertahan hingga saat ini. Sebagian masyarakat Yogyakarta dan Jawa Tengah memiliki keyakinan bahwa susunan candi Borobudur hanya direkatkan dengan putih telur. Sebenarnya, keyakinan itu cukup masuk akal. Apalagi dulu belum ada semen untuk merekatkan bangunan. Namun, keyakinan masyarakat tentang perekat telur tersebut masih belum dapat dipastikan kebenarannya. Mereka hanya meyakini apa yang diwariskan turun temurun dari nenek moyang.
Setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata susunan batu Borobudur disusun dengan teknik penguncian (lock and key). Caranya dengan membuat sebuah tonjolan di permukaan salah satu batu dan membuat semacam ‘lembah’ di permukaan batu yang lain. Jadi, mirip seperti permainan lego, yaitu mencocok-cocokkan lego satu dengan yang lain agar menjadi sebuah bangunan. Nah, terdapat juga sambungan yang berfungsi sebagai pengunci yang mengaitkan kedua batu di bagian tengah. Teknik ini juga digunakan pada pembangunan piramida di Mesir.
Perlu diketahui penggunaan telur mungkin bukan sekadar keyakinan asal-asalan. Setelah diteliti, ternyata putih telur mempunyai kandungan zat perekat yang tinggi. Bahkan, beberapa merk lem kaca di Indonesia menggunakan putih telur sebagai bahan dasar.
Jika kamu penasaran, kamu bisa mengunjungi Candi Borobudur. Apalagi setiap tahun, selalu diadakan Festival Waisak di candi ini, dimana banyak peziarah dan pengunjung yang datang untuk merayakan kelahiran, kematian, dan pencerahan Buddha.
Tag : Pengetahuan
