Inilah Sosok Istri-istri Nabi Muhammad S.A.W

Inilah Sosok Istri-istri Nabi Muhammad S.A.W

Siapa yang tidak mengenal Nabi Muhammad SAW, dialah pemimpin terbesar umat Islam sepanjang masa, dinobatkan sebagai tokoh nomor satu yang paling berpengaruh di dunia dibandingkan tokoh-tokoh lainnya yang pernah ada di dunia. Dibalik itu semua Rasulullah Saw adalah seorang suami yang sangat mencintai dan menyayangi istrinya Khadijah sampai akhir hayatnya, dan hanya menikah lagi setelah wafatnya Khadijah. 

Rasulullah Saw memang banyak memiliki istri setelah wafatnya khadijah. namun, Rasulullah menikahi banyak wanita bukan berarti semata untuk memenuhi hawa nafsu atau kepuasan,melainkan ada beberapa hal yang memang harus menikahi wanita tersebut, Lantas siapa saja istri-istri Rasulullah dan bagaimana sosoknya? Berikut ulasannya. 

1. Siti Khadijah

Nabi Muhammad menikahi Siti khadijah ketika berusia dua puluh lima tahun sedangkan pada waktu itu usia Siti Khadijah empat puluh tahun. Siti Khadijah pernah menikah sebanyak dua kali sebelum bersama Nabi Muhammad.

Diantara suami Siti Khadijah yaitu yang pertama Aby Haleh Al Tamimy, sedang suami yang kedua adalah Oteaq Al Ma’zomy. kedua suaminya tersebut sudah meninggal sehingga Khadijah menjanda.

Baca Juga :
Kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis Hingga Wafatnya
Inilah Sosok Istri-istri Nabi Muhammad S.A.W
Afdhol Mana dalam Islam, Kumis Dicukur Habis atau Dipendekkan?

Selang lima belas mengarungi hidup bersama Muhammad, ditahun itulah Muhammad diangkat oleh Allah untuk menjadi Nabi, Saat itu Usia Nabi Muhammad empat puluh tahun.

Siti Khadijah wafat pada tahun 621 Masehi, yang mana ketika itu bertepatan dengan Mi’rajnya Nabi Muhammad ke syurga. kecintaan Nabi Muhammad sangatlah besar, sehingga Beliau menikah selepas Siti Khadijah Wafat.

2. Sauda binti Zam’a

Sauda termasuk istri Rasulullah yang janda, Suami pertama Sauda yaitu Al Sakran Ibn Omro Ibn Abed Shamz, setelah pulang dari Ethiopia Al Sakran wafat sehingga Sauda menjanda.

Usia Sauda yaitu enam puluh lima tahun, dia adalah orang yang sangat sederhana dan tiada seorangpun yang mengurusinya, sebab itulah Rasulullah menikahinya.

3. Aisyah Siddiqa

Seorang perempuan yang bernama Kholeah bint Hakeem mengajukan saran kepada Nabi Muhammad untuk menikahi Aisyah putri Abu Bakar, hal ini bertujuan agar hubungan kekeluargaan antara Nabi Muhammad dan Abu Bakar lebih erat.

Ketika itu Aisyah sudah tunangan dengan seorang lelaki non muslim (Jober Al Moteam Ibn Oday). Masyarakat Makkah tidak keberatan dengan pernikahan tersebut, karena meskipun usia Aisyah masih sangat muda, tapi pemikirannya sudah dewasa dan mengetahui hak dan kewajibannya menjadi seorang istri.

Saat itu Nabi Muhammad bertunangan dulu selama dua tahun bersama Aisyah sebelum mengawininya, dan kemudian bapaknya Abu Bakar menjadi kholifah pertama usai Nabi Muhammad wafat.

4. Haftsab bin Umar

Haftsah termasuk putri Umar bin Khatab. Awalnya Umar meminta Utsman menikahi anaknya Haftsah, akan tetapi utsman menolaknya dikarenakan dia belum ingin menikah lagi saat istrinya baru wafat, kemudian Umar mengadu kepada Nabi Muhammad bahwa utsman tidak bersedia menikahi putrinya.

Akhirnya Nabi Muhammadlah yang menikahi Haftsah dan dan Usman menikahi putri Rosul yang bernama Umi Kultsum. Hal ini membuat Umar dan Utsman sangat bahagia.

5. Zainab bin Khuzaima

Suami Zainab meninggal pada saat perang Uhud dan mempunyai tiga orang anak dalam keadaan miskin, setelah tiga bulan hidup bersama Rasulullah, kemudian Zainab wafat pada tahun 625 Masehi.

6. Salama Bint Umayya

Suami Salama bernama Abud Al-Asad yang telah meninggal dunia, Salama berusia enam puluh lima tahun, Suaminya wafat dan meninggalkan dia dan anak-anaknya dalam keadaan miskin, Abu Bakar dan sahabat-sahabatnya meminta Rasulullah untuk menikahinya.

Salama sempat menolak atas pernikahan tersebut karena sangat cintanya kepada suaminya yang sudah wafat, setelah Nabi Muhammad merawat anak-anaknya, akhirnya Salama bersedia menikah dengan Nabi Muhammad.

7. Zaynab bint Jash

Zaynab adalah putri bibinya Nabi Muhammad (Umamah bint Abdul Muthalib). Awalnya Nabi Muhammad sudah mengatur supaya Zaynab menikah dengan Zayed Ibn Hareathah, akan tetapi perkawinan tersebut kandas, kemudian Allah mengutus Nabi Muhammad untuk menikahinya.

8. Juayriya Bint Al Harith

Suami pertama Juayriya adalah Masafeah Ibn Safuan. Rasulullah mempunyai tujuan supaya kelompok dari Juayreyah memeluk Agama Islam. Juayriyah adalah salah satu tahanan pada saat Islam menang dari pertempuran Al- Mustalaq.

Saat itu bapak dari Juayriya mengadu kepada Rasulullah dan akan membayar untuk membebaskan Juayriya, kemudian Rasulullah memberikan hak kepada Juayriya untuk memilih, akhirnya Juayriya memilih untuk memeluk Agama Islam.

Dan mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir utusan Allah, setelah itu Rasul menikahinya dan Bani Al Mustalaq memeluk Agama islam.

9. Safiyya bint Huyayy

Safiyya termasuk dari kaum Yahudi Bani Nadhir, sebelum menikah dengan Rasulullah, Safiyya pernah menikah dua kali sebelumnya.

10. Ummu Habiba Bint Sufyan

Ummu Habiba pernah menikah dengan Aubed Allah Jahish. Dia termasuk anak bibi Rasulullah, suaminya wafat di Ethiopia. Raja Ethiopia mengatur pernikahannya dengan Nabi Muhammad, pernikahan tersebut terjadi pada 1 A.H.

Dan kemudian tinggal bersama Rasul di Madinah. Saat itu usia Rasul enam puluh tahun, sedangkan Ummu Habiba berusia tiga puluh tahun.

11. Maymuna bint Al Harith

Usia Maymun pada saat menikah dengan Rasulullah berusia tiga puluh enam tahun, sedangkan usia Rasulullah enam puluh tahun. Suami Maymuna yang pertama ialah Abu Rahma Ibn Abed Alzey.

Saat itu Rasulullah membuka Makkah pada tahun 630 Masei, Dia menemui Nabi Muhammad yang kemudian masuk islam dan meminta agar Rasul menikahi Maymuna, Akibatnya orang-orang Arab terdorong untuk memeluk Agama Islam.

12. Maria Al Qabtiyya

Maria awalnya adalah seorang pembantu di rumah Rasulullah yang dikirim oleh Raja Mesir. Maria melahirkan anak yang diberi nama Ibrahim, kemudian Ibrahim wafat pada usia delapan belas bulan.

Selama tiga tahun menikah, ternyata Rasulullah wafat, sedangkan Maria wafat usai lima tahun dari setelah wafatnya Rasulullah. Saat itu yang menjadi imam untuk Sholat Jenazah adalah Umar bin Khatab dan dimakamkan di Al Baqi.